Tetap pergi Mukhayam walau sedang terkena musibah

akh bahrudin

Postingan dalam sebuah grup kader PKS Kota Tangerang oleh Akh Bahrudin ketika 2 hari menjelang agenda Mukhayam, Ibu beliau meninggal dunia. Dugaan teman-teman beliau pasti batal ikut ternyata Allah SWT menakdirkan lain Akh Bahrudin tetap pergi Mukhayam bersama kawan-kawan:

Bagi ane kematian orang-orang yang kita cintai, entah itu ibu, bapak, istri dan anak atau siapa saja orang2 dekat kita adalah ujian bagi dakwah bukan sebaliknya, karena umur dakwah ini jauh lebih panjang dari umur manusia,
Sebagai mana Rasulullah dalam perjalanan dakwahnya selalu diuji dengan kematian orang2 yang dicintainya, namun tidak merubah agenda2 dakwahnya. Allah Maha Kuasa untuk memberi jarak waktu yang cukup antara kematian orang2 yg kita cintai itu dengan agenda dakwah yang sudah kita rencanakan, namun terkadang Allah menetapkan pada waktu bersamaan atau nyaris terjadi dalam satu waktu. Disitulah konsistensi dan keistiqomahan kita dalam dakwah ini akan diuji.
Bakti anak kepada orang tua tidak diukur sejauhmana semangatnya untuk mengadakan acara ritual secara berjama'ah yang tidak jelas dasarnya, bakti anak kepada orang tua adalah ketika ia selalu mendo'akannya di setiap sholat wajibnya, bakti anak kepada orang tua adalah ketika ia mendo'akannya di setiap qiamullailnya, bakti anak kepada orang tua adalah ketika ia ridho diwarisi hutang2nya, bakti anak kepada orang tua adalah ketika ia bersemangat menjalin silaturrahim kepada kerabat dekat dan teman-temanya, dan bakti anak kepada orang tua adalah dengan menjadi anak yang sholeh sebagaimana do'anya ketika ia masih hidup.

Tidak diragukan dari sikap Akh Bahrudin menjadi contoh bagi kita semua bahwa perjuangan dan pengorbanan selalu berdampingan selalu beriringan. Sikap ini juga di turunkan kepada anak beliau yang sudah menjadi Hafid Quran di kelas 6 Pesantren Ummu Habibah Kota Tangerang

(jst)

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *