Tali Iman Yang Paling Kuat

 
IMG_5994
Tali Iman Yang Paling Kuat

“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)

Ukhuwah itu berlandaskan iman, ia mampu menembus ruang dan waktu.
Yang mampu berukhuwah hanyalah mereka yang beriman.
Jika ada masalah di dalamnya, pasti ada maksiat pada salah satunya.

Rasulullaah bersabda, “Tidaklah dua orang yang saling mencintai, kemudian dipisahkan antara keduanya, kecuali karena satu dosa yang dilakukan oleh salah seorang dari keduanya.” (HR Ahmad).

Ibnul Qayim, dalam kitab Al-Jawaabul Kafimengatakan, “Di antara akibat dari perbuatan maksiat adalah adanya rasa gelisah (takut dan sedih) yang dirasakan oleh orang yang bermaksiat itu untuk bertemu dengan saudara-saudaranya.”

Bukankah mereka adalah penyemangat di saat iman mulai turun, ghirah mulai melemah dan jiwa mulai merapuh?

“Bertemu dengan para ikhwan bisa menghilangkan kegalauan dan kesedihan hati.”(Umar ibn Khattab)

Dalam sebuah hadis yang menerangkan tentang tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari tiada naungan kecuali naungan Allah, Rasulullah menyebutkan salah satu di antaranya adalah, “Dan dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah karena-Nya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Masya Allah, betapa penting dan indahnya ukhuwah. Sekuat-kuat tali iman adalah cinta dan benci karena Allah.. Sudahkah kita merasakannya? Sudah eratkah kita menggenggamnya?

Karena saat ikatan kita melemah, saat keakraban kita merapuh..
Saat salam terasa menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaan..
Saat pemberian bagai bara api, saat kebaikan justru melukai..
Aku tahu yang rombeng bukan ukhuwah kita.

Hanya iman-iman kita yang sedang sakit,
Atau mengkerdil, mungkin kedua-duanya.
Mungkin kau saja. Tentu terlebih sering..
Imankulah yang compang-camping.
(Salim A. Fillah)

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *