Tepat tanggal 17 Agustus 2021 Indonesia akan merayakan hari kemerdekaan nya yang ke-76 tahun. Sampai dengan saat ini sudah ada tujuh orang Presiden yang silih berganti menakhodai. Di usia nya yang tak lagi muda, rasa nya masih banyak permasalahan yang menyelimuti bangsa Indonesia. Lantas apakah makna merdeka?
Secara umum kemerdekaan dapat diartikan terlepas dari segala belenggu penjajahan. Namun terkadang setiap orang memiliki makna kemerdekaan nya sendiri-sendiri. Termasuk dengan Tengku Iwan Jayasyah Putra yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Periode tahun 2019-2024.
Ditemui di Tangerang pada Senin 16 Agustus 2021, pria kelahiran Jakarta 47 tahun yang lalu ini memaknai kemerdekaan sebagai sebuah hak untuk bebas menentukan nasib nya sendiri. Jika ditarik dalam kaca mata Indonesia, maka Indonesia merdeka adalah Indonesia yang bebas menentukan nasib nya sendiri tanpa ada intervensi dari pihak asing serta mampu membangun kesejahteraan untuk rakyat nya.
Merdeka adalah makna yang tidak boleh mengenal kata selesai/berhenti. Kita semua harus berjalan bersama, bergandengan tangan dan saling bahu membahu untuk mewujudkan kemerdekaan yang sejati.
Indonesia memang sudah mendeklarasikan kemerdekaan nya dari penjajahan tujuh puluh enam tahun yang lalu. Namun dalam upaya-upaya mengisi kemerdekaan Indonesia masih banyak memiliki hambatan. Dan hambatan ini lah yang terkadang menjadikan sebuah pertanyaan, apa benar kita sudah merdeka? Mengingat masih banyak rakyat Indonesia yang menderita, baik itu kemiskinan, rendahnya pendidikan, pengangguran, dll. ujar Tengku Iwan.
Ia menambahkan, Indonesia ini memiliki modal yang cukup besar untuk menjadi negara maju. Kita memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang cukup, selain itu kita juga memiliki Pancasila sebagai falsafah dasar negara.
Ketimpangan serta kemiskinan yang terjadi pada negara kita saat ini disebabkan karena ada nya keserakahan dari segelintir orang. Adanya mereka yang tak tau malu mencuri dari bangsa nya sendiri, dan tega berlaku curang hanya untuk mendapatkan uang. Serta sedikit diantara kita yang mampu berlaku adil, padahal dalam Pancasila kata adil disebut dua kali, yaitu pada sila ke-Dua dan sila ke-Lima.
Pancasila sebagai falsafah dasar negara telah memberikan nilai-nilai luhur yang dapat menjadi panduan bagi setiap anak bangsa dalam bertindak dan berperilaku. Namun sayang nya Pancasila ini hanya terkesan sebagai bahan pembicaraan namun lemah dalam penerapan.
Kedepannya Tengku berpesan, bahwa dalam upaya mengisi kemerdekaan kita mesti mewujudkan manusia Indonesia yang paham akan Pancasila. Yaitu manusia Indonesia yang beriman (berketuhanan) dan adil, serta mau bersatu sebagai sebuah bangsa dan mengedepankan musyawarah dalam memecahkan masalah. InsyaAllah dengan itu semua akan terwujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan tujuan negara yang sejahtera akan kita raih bersama, pungkas Tengku Iwan. (Ero)