Ada banyak keutamaan Ramadhan bagi pribadi atau masyarakat muslim, Salah satunya adalah menjadi pribadi yang amanah bisa dipercaya, shiddiiq dan pada akhirnya menjadi pecinta kebenaran.
Ketika kita ingat kalimat shiddiiq maka kita akan teringat salah satu sahabat Rasulullah Saw tercinta Abu Bakar As Shiddiiq r.a. Beliau diberi gelar oleh Rasulullah Saw karena benar-benar menjadi orang yang paling dipercaya dalam membantu langkah-langkah dakwah Rasulullah Saw.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, yang menjadikan tolok ukur sebelas bulan kedepan setelah Ramadhan berlalu bagi orang-orang yang beriman. Salah satunya yaitu menjadi pribadi yang amanah yang lurus dapat dipercaya baik ucapan lisannya maupun tingkah laku perbuatannya.
Dan hari ini nampaknya begitu sulit mencari orang yang amanah. Sebab dimana fenomena hoak dan kedustaan telah membajiri dunia. Termasuk negeri yang kita cintai karena Allah Swt. Yang benar bisa menjadi salah dan yang salah bisa menjadi benar. Yang teroris dianggap pejuang hak asasi manusia (HAM) Dan yang sholih jujur amanah dianggap teroris.

Rasulullah Saw bersabda:
” Besegeralah kalian beriman sebelum datangnya fithanan. Fithanan adalah bentuk ja’mak dari kata fitnah. Kalau fitnah hanya satu ujian, tetapi bila fithanan adalah fitnah yang begitu banyak”

Setelah itu Nabi Saw lanjutkan: ” Sehingga hari-hari laksana potongan malam yang gelap gulita.”
HR.Imam Ahmad.

Kegelapan yang dimaksud adalah bukan gelap secara fisik. Tetapi gelap secara nilai. Apa itu nilai2 kegelapan. Kemaksyiatan. Kemusyrikan. Kedustaan. Kedzaliman. Kemungkaran serta ada lainnya.

Rasulullah Saw pernah bercerita dengan istri tercinta Umu Salamah:
“Bila ke kemaksyiatan atau nilai-nilai kegelapan telah merabak, Maka Allah Swt akan mendatangkan azab yang pedih dan berlaku umum.” Ummu Salamah terkejut mendengar berita itu, lalu Ummu Salamah bertanya lagi;
“Apakah pada waktu itu tidak ada orang-orang sholih ya Rasulullah?”
Rasulullah Saw menjawab;
‘Ada, tetapi mereka ikut tewas dalam peristiwa itu. Namun mereka dirahmati dan diampuni oleh Allah Swt.”

Dan azab yang pedih telah Allah sampaikan dalam Qs. At Thur ayat 41 & Ad Dhuhan ayat 11-16. Yaitu awan yang bertindih-tindih atau kabut asap, atau yang lebih kita kenal Dhuhan.
Dan dalam kitab ensikopedi akhir zaman DR. Syeh Al Mubbayad seorang ahli hadits dari Palestina dengan rujukan hadits akhir zaman yang shahih. Bahwa Ad Dhuhan merupakan satu tanda dari 10 sepuluh tanda-tanda besar kiamat besar yang paling awal.

Saudaraku
Mari kita bersungguh-sungguh dengan tekad dan niat yang ikhlas berusaha untuk menjadi orang-orang yang amanah dapat dipercaya, baik ucapannya ataupun perilakunya. Baik ketika sholat maupun diluar sholat dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh: Panut Haryadi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *