Ditekan Dunia Internasional karena Hukuman Mati, PKS: Kedaulatan dan Politik Luar Negeri RI Sedang Diuji

 

Jakarta (24/2) – Sejumlah negara hingga Sekjen PBB menekan pemerintah Indonesia untuk membatalkan kebijakan hukuman mati. Menurut anggota Komisi I DPR Ahmad Zainuddin, martabat kedaulatan hukum dan politik luar negeri RI saat ini tengah diuji.

Karena itu menurut Zainuddin, pemerintah Jokowi harus kuat dan tidak melemah menghadapi tekanan-tekanan tersebut.

"Protes Brasil dan negara lainnya itu bisa dipahami karena pemerintahan lalu mudah memberi grasi dalam kasus narkoba. Pemerintah harus kuat, jangan lemah. Jangan beri peluang," ujar Zainuddin di Jakarta, Selasa (24/2/2015).

Zainuddin melanjutkan, sikap pemerintah Brasil yang menolak untuk menerima Duta Besar RI Toto Riyanto harus ditanggapi dengan tegas dan hati-hati. Sikap Presiden Brasil Dilma Rousseff jelas-jelas melecehkan Indonesia. Sikap politik pemerintah Brasil dapat dipahami sebagai sikap diplomatik yang menekan dan memprotes kebijakan politik hukum negara lain.

Dalam pergaulan internasional, lanjut Zainuddin, pasang surut hubungan bilateral adalah hal yang biasa. Pemerintah RI harus hati-hati dalam mengelola konflik dalam hubungan ini.

Ketua DPP PKS ini memprediksi, penundaan penerimaan mandat duta besar RI akan terus dilakukan Brasil sampai eksekusi mati gelombang kedua terhadap gembong narkoba.

"Salah seorang gembong narkoba yang akan dieksekusi mati nanti kan juga dari Brasil. Gelombang yang pertama juga ada warga mereka," cetusnya.

Karena itu menurut politisi dari dapil DKI Jakarta I ini, pemerintah Indonesia tidak perlu melangkah lebih jauh dan gegabah. Misalnya dengan mereview hubungan dagang dan pertahanan yang selama ini sudah terjalin dan saling menguntungkan.

Menurut Zainuddin, sikap diplomatik yang ditunjukkan Kementerian Luar Negeri dengan memanggil pulang sebagai protes dan menyampaikan nota protes atau diplomatik sejauh ini sudah cukup baik.

Kecuali, Zainuddin menegaskan, pemerintah Brasil mengeluarkan sikap politik yang lebih keras lagi, maka pemerintah Indonesia harus menaikkan level respons tindakan diplomatiknya. Begitupun terhadap Australia dan Prancis.

"Sikap kita juga harus simetris dengan sikap mereka. Jangan juga terkesan berlebihan seperti kebakaran jenggot. Saya yakin hubungan bilateral lainnya baik-baik saja," tegasnya.

Dubes RI Toto Riyanto ditolak Presiden Brasil Dilma Rousseff saat akan menyerahkan credential atau surat kepercayaan sebagai duta besar, Jumat (20/2/2015). Padahal saat itu Dubes Toto telah berada di Istana Kepresidenan Brasil Palacio do Planalto.

Presiden Brasil Dilma Rousseff beralasan hanya menunda sementara credential dari Dubes RI Toto Riyanto, namun tidak menyebutkan alasan yang jelas.

Penolakan tersebut diduga kuat terkait kebijakan pemerintah Indonesia untuk menghukum mati para gembong narkoba.

Australia dan Prancis juga bereaksi keras terhadap kebijakan hukuman mati di Indonesia. Perdana Menteri Australia, Tony Abbott meminta Indonesia untuk mengingat kontribusi Australia yang diberikan saat membantu bencana tsunami. Imbauannya ini diungkapkan agar Indonesia membatalkan eksekusi dua warga negaranya yang terlibat penyelundupan narkoba.

Sementara Menteri Luar Negeri dan Pembangunan Internasional Perancis Laurent Fabius memanggil Duta Besar RI di Perancis, Hotmangadjara Pandjaitan terkait hukuman mati yang akan diberikan kepada Serge Areski Atlaoui.

Sekjen PBB Ban Ki-moon juga meminta hal serupa yang meminta Indonesia menghentikan eksekusi mati bagi terpidana narkotika. (pks.or.id)

Kisruh ISL, Fahri Hamzah : “Saya akan bicara dengan menpora dan siap jadi fasilitator”

FH

DPR meminta Kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 yang pelaksanaannya ditunda oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, tetap berjalan sesuai dengan jadwalnya. Seharusnya, kompetisi ini dimulai pada pekan lalu, dengan laga pembuka pertandingan antara Persib Bandung vs Persipura Jayapura.

 

Demikian hasil pembicaraan antara Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang didampingi Ketua Komisi X Teuku Riefky Harsya, saat menerima Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin beserta jajaran, dan pengurus PT Liga Indonesia, serta perwakilan 18 Pengurus Klub ISL.

 

Sebagaimana diketahui, Kemenpora menunda kompetisi ISL setelah mendapat rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Menpora memberikan waktu dua pekan bagi tim-tim ISL untuk melengkapi syarat yang diminta, hasil rekomendasi BOPI, salah satunya terkait pembayaran pajak. Akhirnya, PT Liga Indonesia memutuskan untuk menunda jadwal kick off ISL hingga 4 April 2015.

Akibat penundaan kompetisi ini, klub peserta ISL sangat dirugikan. Bahkan, dalam surat FIFA yang dikirim kepada PSSI, Kamis (19/02/15) lalu, FIFA mengeluarkan ancaman skorsing kepada Indonesia, apabila masalah penundaan laga ISL 2015 tidak bisa diselesaikan. FIFA menunggu semua perkembangan masalah ISL hingga Senin (23/02/15).

 

“Kemenpora harus bisa menempatkan diri dengan baik, karena kegiatan ini adalah kegiatan bisnis di mana ada hukum sendiri di dalamnya. Biarkan kompetisinya tetap berjalan, Pemerintah tidak perlu terlibat. Pemerintah hanya perlu mengatur regulasi yang baik dan transparan sehingga orang bisa berkompetisi secara sehat,” tegas Fahri, usai pertemuan di  Ruang Pansus C, Gedung Nusantara II, Senin (23/02/15).

Politisi F-PKS ini menambahkan, Kemenpora tidak perlu mengurusi masalah perpajakan di PT Liga Indonesia. Ia menilai, jika memang ada keuntungan dari perusahaan ada yang disembunyikan dan pajaknya tidak dibayarkan, ada pihak yang lebih tepat mengurusi hal itu, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan.

 

“Itu urusan perpajakan, Kemenpora tidak perlu mengurusi pajak. Pajak itu sudah ada yang urus yaitu Kementerian Keuangan dan Direktorat Jendral Pajak. Kalau Kemenpora menganggap ada keuntungan yang disembunyikan, dan dianggap mereka (PT Liga Indonesia) mengelola uang masyarakat, negara harus ikut mengawasi melalui BPK. BPK nanti akan memutuskan, bisa memeriksa atau tidak,” tambah Fahri.

 

Politisi asal Dapil Nusa Tenggara Barat ini menyayangkan, akibat dari permasalahan ini, pelaksanaan kompetisi harus berhenti. Padahal, menurutnya, kompetisi bisa tetap berjalan, sembari Pemerintah memperbaiki regulasinya. Apakah regulasi di level Peraturan Menteri, Peraturan Pemerintah , atau bahkan Undang-undangnya.

 

“Jangan kemudian kompetisinya itu dihentikan karena dianggap ada pelaksanaan yang tidak baik. Pelaksanaan yang tidak baik itu diperbaiki, kalau melanggar UU, ya dilaporkan kepada pihak yang berwajib. Kalau melanggar pajak, ya laporkan kepada petugas pajak. Jangan sedikit-sedikit Pemerintah melakukan intervensi dan terlibat,” imbuhnya.

Untuk itu, tambah Fahri, pihaknya akan menjalin komunikasi dengan Menpora Imam Nahrawi, untuk meminta agar tidak menghambat penyelenggaraan ISL 2015. Ia juga menyarankan, sebaiknya diadakan pertemuan antara Menpora, PSSI, dengan PT Liga kembali, untuk membahas permasalahan ini lebih lanjut.

 

“Saya akan bicara dengan Menpora. Saya siap jadi fasilitator,” ujar Fahri.

 

Sementara itu, Ketua Komisi X Teuku Rieky Harsya (F-PD) menyatakan, pihaknya akan segera mengontak Menpora, agar segera memberi kepastian jadwal kompetisi ISL 2015. “Saya mengusulkan kepada teman-teman (Liga Indonesia), supaya jadwal mereka jangan diganggu. Masalah pajak dan sebagainya tentu itu ada ranahnya tapi ini jangan dijadikan halangan untuk bergulirnya kick-off ISL 2015,” kata Politisi asal Dapil Aceh I ini.

 

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menyatakan, salah satu kerugian klub adalah hancurnya program latihan dan akomodasi klub. (dpr.go.id)

“DPRa Cipondoh Makmur Mengadakan SULING (Subuh Keliling), Agenda Sederhana Penuh Makna”

cimak1PKS Kota Tangerang – Alhamdulillah agenda dwi pekanan DPRa PKS Cipondoh Makmur ini menjadi sebuah kegiatan yang tetap istiqomah di laksanakan, meskipun kadang peserta yang hadir tidak telalu massif, tetapi rasa dan keinginan kami untuk bertemu menjadi sebuah semangat untuk terus memperkuat tali silaturrahim dan meningkatkan rasa ukhuwah diantara kader.

Kegiatan ini Kami beri nama “SULING” alias subuh keliling. Kegiatan SULING dilaksakan di tempat kader yang ditunjuk secara bergiliran. Kegiatan ini diawali dengan ibadah Subuh berjamaah di Masjid/ Mushollah di sekitar lokasi kader yang ketempatan, seperti contoh hari Ahad kemarin (22/2) beberapa ikhwah DPRa subuh berjamaah di lingkungan Mushollah Al Hidayah, Perumahan Puri Permata, Kelurahan Cipondoh Makmur.

Selepas sholah Subuh berjamaah kegiatan SULING berlanjut ke acara Tilawah dan Tausiyah dari Ust. Dwi Agus (Bendahara DPRa) kader yang saat itu ketempatan. Seteleh tausiyah singkat acara SULING berlanjut dengan acara ramah tamah yang biasanya diisi dengan cerita tentang kerjaan, keluarga dan anak-anak sambil menyantap hidangan ala kadarnya sampai berakhir menjelang fajar menyingsing.

Kegiatan ini sendiri direncanakan dilaksanakan dua pekan sekali, pekan pertama SULING untuk maksud meningkatkan ruhiyah, berupa tausiyah dan diksui ringan seputaran Aqidah, ibadah dan nasihat dalam rangka meningkatkan ruhiyah para kader, sedangkan dua pekan selanjutnya kegiatan SULING biasanya diisi dengan rapat DPRa sambil membicarakan program dan kegiatan yang akan kami laksanakan kedepannya. 

SULING ahad kemarin (22/2), Kami membicarakan acara PKS Family EXPO yang rencananya untuk diselenggarakan DPRa PKS Cipondoh Makmur pada hari Ahad, 1 Maret 2014 di lingkungan Rt 001 Rw 006, Kegiatan PKS Family EXPO direncanakan akan di awali dengan kegiatan Senam Nusantara, Lomba Mewaranai Anak, Reses Anggota DPRD, Bazaar dan Pelayanan Kesehatan.

Komunikasi antara kader yang semakin mudah dalam bentuk group WA, Kami manfaatkan untuk memudahkan distribusi informasi kegiatan SULING ini dan agenda lainnya. SULING sendiri meski terlihat sederhana tetapi menjadi bermakna ditengah kesibukan Kami kader-kader da’wah yang rindu untuk  tetap menjaga tali silaturrahim dalam rangka menjalin rasa ukhuwah Islamiyah, sehingga diharapkan da’wah ini bukan hanya menjadi milik pribadi-pribadi istimewa tetapi menjadi kerja kolektif yang bersahaja.

Demikian, seperti di sampaikan Akh Handri Susanto via email pada admin (Handri / Abu Ghozy)

 

Adang Daradjatun : Perlu adanya Perubahan Mindset di PT Dok dan Perkapalan Surabaya

adang

Anggota Komisi VI DPR Adang Darajatun (Fraksi PKS) mengatakan, perlu adanya perubahan mindset dari PT Dok dan Perkapalan Surabaya agar memiliki kemampuan bersaing dengan industri perkapalan lainnya.

"Memang masih ada persoalan hukum dimana pemeriksaannya ini terkait persoalan teknis jadi harus betul-betul dituntaskan dengan pihak kejaksaan,"ujar Adang seusai pertemuan dengan jajaran Direksi PT Dok dan Perkapalan Surabaya baru-baru ini.

Menurutnya, persoalan adanya dana bridging sebelum PMN keluar juga harus dibicarakan dengan pihak terkait seperti BPK dan Kejaksaan. "Artinya jangan sampai jajaran Direksi terkena persoalan dikemudian hari terkait persoalan PMN ini nantinya,"katanya.

Sementara Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijana mengatakan, kinerja PT Dok dan Perkapalan Surabaya masih belum membaik, bahkan terlihat adanya ketidaktertiban manajemen yang mengelola BUMN tersebut.

"Ini dampaknya macam-macam seperti kondisi keuangan yang mempengaruhi profesuionalitas manajemen,"tambahnya.  

 

sumber : dpr.go.id

Terkait Bali Nine, Abu Bakar : Indonesia Harus Menunjukkan Marwah Sebagai Negara Berdaulat

aboebakarHiruk pikuk proses eksekusi mati para terhukum yang tenar disebut kelompok Bali Nine bertambah riuh dengan pernyataan PM Asutralia Tony Abbott yang menyinggung soal bantuan tsunami Aceh.
 
Anggota Komisi III DPR, Aboebakar Al-Habsyi seperti di cuplik dari SOROTnews.com (21/2/2015) menyampaikan bahwa sebagai negara berdaulat, Indonesia seharusnya mampu menunjukkan keberaniannya tanpa takut ancaman boikot dan intervensi dari negara lain.
 
“Jika penegakan hukum di Indonesia dapat diintervensi dengan ancaman boikot, ini berarti kedaulatan hukum negara ini sangat lemah, karena sudah takluk dengan ancaman boikot,”ujarnya.
 
Lanjut politisi Partai Keadilan Sejahtera ini,  seharusnya, Australia menghormati sistem hukum Indonesia sebagai sebuah negara yang merdeka dan dan berdaulat. Disisi lain, kata Aboebakar, Indonesia sendiri jangan sampai mau terintervensi dengan ancaman boikot.
 
“Indonesia harus menunjukkan marwahnya sebagai negara yang berdaulat. sistem hukum yang ada harus berjalan sebagai mana mestinya, jangan sampai terlihat lembek dimata dunia, nanti negara lain juga mengikuti apa yang dilakukan oleh Australia,”pungkasnya.
 
Seperti diketahui, hukuman mati gelombang kedua warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) terpidana narkotika ditunda. Penundaan tersebut terkait masalah teknis yang harus diselesaikan.
 
Pernyataan ini disampaikan juru bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla, Husain Abdullah. Dia menjelaskan, penundaan itu telah diketahui Australia yang 2 orang warganya, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, masuk dalam daftar tunggu narapidana yang akan dihadapkan pada regu tembak.
 
Husain menambahkan, saat menelepon Wakil Presiden Jusuf Kalla tadi siang, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengapresiasi pemerintah Indonesia.
 
"Pemerintah Australia menyampaikan terima kasih dan apresiasi karena menunda hukuman mati," ujar Husain di Jakarta Pusat, Kamis (19/2/2015).
 
Meski demikian, dipastikan Husain, penundaan bukan karena permintaan dari Australia atau sejumlah negara lain. Namun, disebabkan aspek teknis.
 
"Pak JK (memberi tahu Menlu Bishop) bahwa memang pemerintah Indonesia menunda mungkin 3 minggu atau sebulan pelaksanaan itu, karena hal teknis yang harus disiapkan sebelum hal itu dilakukan," tambah dia.
 
Husain menyebut, dalam pembicaraan dengan Bishop, JK menekankan bahwa Indonesia hanya menunda hukuman. Pemerintah tidak mengubah keputusan karena saat ini Indonesia sudah berada dalam keadaan darurat narkotika.
 
Dia pun mengatakan, JK meminta agar Bishop dan Otoritas Austalia mengerti hukum yang ada Indonesia. Permintaan itu langsung ditanggapi positif oleh Bishop dan bahkan Australia mengatakan siap meningkatkan kerja sama dengan Indonesia untuk memerangi peredaran narkotika.
 
"Pak JK meminta masyarakat dan pemerintah Australia bisa memahami hukum yang berlaku di Indonesia," imbuh Husain. "Pemerintah Australia pun mengaku siap bekerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk memerangi peredaran narkotika ternyata Australia juga korban masalah seperti ini."pungkasnya. (sorotnews/abu ghozy)

Nasir Djamil : “Jangan sia-siakan kehidupan masa muda kita hanya dengan narkoba… “

nasir-djamil-kunjungi.10496Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil melakukan sejumlah kunjungan dalam mengisi reses di Sidang II Tahun 2015. Tempat pertama yang dikunjunginya adalah pusat rehabilitasi Sosial dan Medis, Penyalahgunaan dan Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (Nafza) di Kota Banda Aceh, Minggu siang (22/2/2015).

Nasir Djamil yang berkunjung bersama Duta Anti Narkoba, penyanyi  Marcell melakukan audiensi dengan korban penyalahgunaan Narkoba, petugas dan Dokter yang berada di pusat rehabilitasi tersebut.

"Saya sangat menaruh perhatian dengan persoalan narkoba yang kondisinya sangat mengkhawatirkan di Aceh  ini,sebagai wakil rakyat dari Aceh saya berkewajiban untuk memberikan solusi dan kerja terbaik untuk melenyapkan peredaran narkoba disini, "ujarnya dalam siaran pers yang diterima wartawan, Senin (23/2/2015).

Dijelaskan Nasir Djamil, pengguna Narkoba yang kini tengah menjalani rehabilitasi, diharapkkan  benar-benar serius dan berjuang keras untuk melewati proses-proses yang dilakukan oleh pihak rehabiilitasi agar mereka kembali normal dan lepas dari ketergantungan terhadap narkoba yang bisa merusak masa depan penggunanya sendiri.

"Jangan sia-siakan kehidupan masa muda kita hanya dengan narkoba. Tuhan memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri sehingga masa depan mantan para pengguna narkoba  cerah dan bisa membangun kehidupan yang baik," ujarnya.

Diakui Nasir Djamil, persoalan narkoba memang sudah menjadi perhatian nasional. Indonesia tidak hanya sebagai transit peredaran Narkoba tapi sudah menjadi produsen dari barang haram itu, untuk itu  sebagai Anggota DPR yang duduk di Komisi III DPR, Nasir Djamil mengungkapkan pihaknya telah membantu anggaran bagi Badan Narkotika Nasional  (BNN) agar bekerja maksimal dalam menangani persoalan Narkoba.

"Memang anggaran tidak banyak tapi bertambah dari tahun 2014,"tegasnya.

Masih kata Nasir Djamil, sebelumnya dihadapan seribuan generasi muda Aceh saat hadir dalam konser penyanyi Marcell yang bertajuk "Say No To Drugs" yang digelar di AAC Dayan Dawood Universitas Syah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Sabtu malam (21/2/2015), ia menegaskan bahwa peran Generasi muda Aceh sangat penting dalam meminimalisasi peredaran narkoba di Provinsi Aceh.

"Kita semua memiliki tanggungjawab untuk melenyapkan narkoba dari Banda Aceh. Kalau tidak, maka tidak ada jaminan kalau lima atau sepuluh tahun kedepan Banda Aceh yang tadinya berjuluh Serambi Mekah menjadi Serambi Narkoba," imbuhnya.

Seusai melakukan kunjungan ke panti rehabilitasi pengguna Narkoba tersebut, Minggu petang (22/2/2015), pria yang akrab disapa Bang Endje ini mengunjungi Rutan  Lhoknga, Aceh Besar.

Di Rutan  yang dihuni Napi dan Tahanan perempuan ini, Nasir Djamil yang didampingi Kepala Kanwil Kemenkumham Aceh, dan Karutan Lhoknga, berbincang dengan para napi dan tahanan tersebut sekaligus memeriksa sel dimana para napi dan tahanan menjalani masa hukuman mereka.

Kata Nasir Djamil, dari hasil perbincangan dengan para napi dan tahanan, diketahui mayoritas Rutan tersebut dihuni oleh para napi dan tahanan kasus Narkoba. Mereka melakukan tindakan melawan hukum tersebut karena himpitan ekonomi.

"Mudah-mudahan  saat mereka sudah keluar dari lapas ini tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa mengembalikan mereka kepenjara, mereka diharapkan bisa memperbaiki hidupnya setelah keluar dari penjara,"tegasnya.

"Untuk kondisi Rutan sendiri sudah layak dihuni oleh para napi maupun tahanan perempuan ini,"pungkasnya.(njp)

 

sumber : sorotnews.com

Kisah Inspiratif, Sang Pemimpin Belanja Sayur

aher1

Pagi-pagi ba'da shubuh dan bebenah, seperti biasa acara rutin sebagian ibu-ibu adalah belanja. Demikian pula aku. Udara masih dingin kala itu. Kuturuni tangga kontrakanku. Kujumpai sebagian ibu-ibu berjalan menuju titik yang sama, tempat belanja! Tanah kapling di bawahkontrakanku masih banyak yang belum dibangun.

Aku berjalan tepat di samping rumah ustadz Hidayat Nurwahid, Presiden Partai Keadilan. Di belakang rumah beliau, rumput masih banyak tumbuh dan tanah sedikit berair menyisakan tanda-tanda rawa yang masih belum sepenuhnya teruruk.

Aku terus berjalan. Naik beberapa tangga, melalui pintu gerbang SDIT Iqro' Pondok Gede yang sudah terkuak. Rumah ustadz Rahmad Abdullah yang asri dan sederhana kulewati. Rumah yang tiap dua hari sepekan kusambangi sebab di situlah aku belajar tahsin pada istri beliau. Aku terus berjalan melalui beberapa rumah para aktvis da'wah hingga akhirnya sampailah ke tempat belanjaan.

Belum selesai aku memilih-milih, tiba-tiba muncul laki-laki yang di lingkungan kami sangat dikenal dan tidak asing. Beliau bersama putranya. Kemunculannya tentu sangat tidak diduga. Kami para ibu pun mempersilakan beliau untuk mendapat pelayanan terlebih dulu.

Beliaulah satu-satunya laki-laki saat itu. Aku memperhatikannya. Subhanallah, tak ada kecanggungan. Sesampai di rumah kuceritakan apa yang kulihat pada suamiku, dengan penuh kekaguman. "Ya, begitulah yang terjadi dalam keluarga beliau. Saling taawun antara suami istri tanpa harus dibatasi oleh pemisahan pekerjaan yang kaku," komentar suamiku yang berinteraksi cukup intensif.

Esoknya aku menjalani rutinitas yang sama, belanja. Di jalan, aku berpapasan dengan laki-laki itu kembali, bersama putranya. "Belanja ustadz?" Aku sengaja menyapa. "Iya, istri lagi sakit perut dan khodimah (pembantu) pulang," jawab beliau sambil tersenyum.

Aku mengangguk-angguk. Subhanallah, aku jadi teringat Ammar bin Yasir ketika menjabat sebagai Gubernur. Beliau kadang belanja di pasar dan mengikat serta memanggul sayuran sendirian. Inilah profil yang perlu dijadikan teladan. Laki-laki yang saya jumpai itu, yang belanja di tukang sayur itu adalah ustadz Ahmad Heryawan Lc.

Saya tidak akan terheran-heran jika beliau belanja bersama istri dan anak-anaknya di Supermarket, yang bagi keluarga muda atau keluarga jaman sekarang hal yang biasa dan sangat tidak tabu. Tetapi ini harus berbelanja dan ikut antri dengan para ibu rumah tangga, walau pada akhirnya beliau dipersilakan untuk dilayani lebih dahulu.

Lagi-lagi dengan takjub saya menceritakan apa yang saya lihat kepada suami saya. Sebagai orang yang intensif bertemu dengan beliau bahkan banyak menimba ilmu kepada beliau, suami saya berkata, "Ustadz Heryawan memang subhanalloh Dik. Sebagai muridnya, saya merasakan kedekatan. Ketika sholat jama'ah di masjid misalnya, beliau kadang-kadang secara tiba-tiba merangkul saya dari belakang. Saya juga beruntung mempunyai jadwal ronda dengan beliau." (Abu Ghozy)

M. Muttaqwiati, 2003 Dari Buku "Bukan di Negeri Dongeng"

Tingkatkan Kualitas Kader, Kepanduan DPC PKS Karangtengah Adakan Pelatihan Setir Mobil

bay

PKS Kota Tangerang – Bidang Kepanduan DPC PKS Karang Tengah mengadakan kursus setir mobil. Latihan ketrampilan ini diadakan pada hari Sabtu (21/2) pagi di wilayah Kecamatan Karang Tengah. Kegiatan ini adalah inisiasi Bidang Kepanduan dalam meningkatkan ketrampilan para kader PKS.

"Kegiatan ini adalah bagian dari menghidupkan sunnah Rasulullah Muhammad saw. Karena salah satu sunnahnya adalah mengajarkan menunggang kuda", ungkap Ketua Bidang Kepanduan DPC PKS Karang Tengah, Bayu Triatmaja.

Berkendara/setir mobil bisa dianalogikan seperti menunggang kuda di zaman Rasulullah saw. Kini utk menunggang kuda sangat sulit karena lahan yang terbatas. Sedangkan menyetir mobil dibutuhkan untuk berbagai keperluan. Misalnya mengantar orang sakit, mendistribusikan bantuan bencana, dan sebagainya. Sehingga jika dibutuhkan saat mendesak, akan tersedia kader yang memiliki ketrampilan menyetir mobil dan mobilisasi bantuan atau orang pun dapat dilakukan lebih massif.

Ternyata kegiatan ini mendapat respon yang positif dari kecamatan lain. Kang Roif misalnya, ia mengatakan "klo ada waktu kosong, boleh dong belajar setir mobil."

Semoga kegiatan ini juga dapat dilakukan di kecamatan lain, sehingga memberikan manfaat yang lebih banyak. (Bayu/Abu Ghozy)

 



 

Harga Beras Naik, PKS Desak Pemprov DKI Operasi Pasar

Zairofi Lc

Jakarta (21/2) – Kenaikan harga beras di DKI Jakarta dalam seminggu terakhir menyebabkan masyarakat terbebani. Tidak tanggung-tanggung kenaikannya sampai dengan 30 persen. Hal ini mendapatkan sorotan wakil rakyat dari Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Ahmad Zairofi. Menurutnya kenaikan ini sebenarnya sudah terjadi sejak awal Februari 2015 lalu.

“Fraksi PKS menyayangkan hal ini karena kenaikan harga beras seharusnya dapat dicegah, Pemprov DKI masih jauh dari mampu mengatasi masalah ketahanan pangan,” katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jum’at (20/2).

Lebih lanjut Zairofi menambahkan, dalam kondisi seperti saat ini pemerintah harus segera melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga beras. Selain itu, pemerintah tidak boleh melepas secara total harga beras kepada harga pasar.

“Pemerintah sendiri wajib mengendalikan harga kebutuhan pokok masyarakat, harga beras jangan dilepas total harus berdasarkan supply and demand,” imbuh Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta yang membidangi perekonomian ini.

Politisi PKS daerah pemilihan Jakarta Pusat ini meminta Pemprov DKI Jakarta melalui dinas terkait, supaya memangkas jalur distribusi agar lebih mudah mengendalikan ketersediaan dan distribusi kebutuhan pokok masyarakat.

“Selama ini Fraksi PKS selalu menghimbau Pemprov DKI untuk memperhatikan BUMD yang terkait karena langsung berhubungan dengan ekonomi masyarakat di Jakarta, BUMD seperti Food Station seharusnya mendapatkan penyertaan modal Pemprov DKI, tapi tahun ini tidak dapat,” demikian Zairofi.

Sumber: Fraksi PKS DKI Jakarta

PKS: Optimalkan Fasilitas yang Allah Berikan untuk Kebutuhan Manusia

Abdul Jabar

Kabupaten Bekasi (21/2) – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Kedilan Sejahtera (PKS) Abdul Jabar mengatakan, umat Islam harus mengoptimalkan fasilitas yang Allah berikan untuk mencukupi kebutuhan manusia, salah satunya dengan berbisnis.

Hal ini dikatakannya dalam acara launching Forum Ekonomi Kader (FOREK) di Aula Serbaguna Masjid Baitul Makmur, Perumahan Telaga Sakinah, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis (19/2).

"Meski sudah kaya sekalipun," kata Abdul Jabar.

Dia juga mengajak umat umat Islam untuk meniru Sahabat Nabi, Abdurrahman bin Auf. "Ayo bisnis, tiru Abdurrahman bin Auf, usaha ulet, Inget QS Al Jumu'ah, Inget QS Ibrahim," ujar Abdul Jabar dihadapan calon pengusaha yang hadir.

Hal senada juga disampaikan ketua Dewan Pengurus Daerag (DPD) PKS Kabupaten Bekasi Muhammad Nuh yang mengajak para kader untuk memperluas pergaulan.

"Ayo bisnis, perluas pergaulan, belajar dagang seperti orang China, bukan produsen tapi bisa jualan apa saja," ungkapnya.

Sumber: Humas PKS Cikarang Timur