Oleh: Panut Haryadi
Memberi merupakan satu tanda bahwa masih ada cinta didalam hati.
Ada simpati, ada peduli dan ada pula janji. Aksi simpati di bulan Ramadhan kembali menggugah jiwa menyentuh pintu-pintu hati agar kita semua menjadi sadar betapa pentingnya memahami sebuah arti. Agar rasa cinta tetap mengalir sampai kedalam relung hati dan tak akan terpisah hingga menghadap Illahi Rabbi.
Ramadhan penuh ampunan.
Ramadhan penuh keberkahan.
Ramadhan penuh harapan.
Ramadhan penuh arti dan makna.
Ramadhan hanya untuk orang-orang yang beriman.
Dan Ramadhan hanya bagi orang-orang yang pandai bersyukur.
Ramadhan Mubarak.
Disanalah cahaya petunjuk penjelas pembeda diturunkan bagi umat manusia. Al Qur’an.
Ia tidak hanya sekedar dibaca.
Ia tidak hanya sekedar dihafalkan. Tetapi ia harus dipahami ia harus diamalkan.
Allah Swt tidak memberi acaman bagi orang-orang yang tidak mau membaca Al Qur’an. Tetapi Allah Swt memberikan pahala disetiap hurufnya bagi siapa yang membacanya.
Allah Swt juga tidak memberikan acaman bagi orang yang tidak menghafalkanya. Tetapi Allah Swt memberikan ancaman bagi orang-orang yang tidak mau memahami, mentadaburi mengamalkan Al Qur’an surah Muhammad ayat 24.
Nabi Muhammad Saw selama 23 tahun diangkat menjadi Rasul hingga wafat, Ada 13 tahun sendiri untuk memberikan arahan serta mengembleng para sahabat r.a mengajarkan Al Qur’an dan memperbaiki Akhlaqnya supaya para sahabat memiliki akhlaq yang mulia.
Orang-orang orintalis, orang kafir dan para penjajah negeri-negeri muslim mereka memiliki satu cara satu tekad bagaimana mengalahkan kaum muslimin. Mereka tidak melarang seorang muslim membaca Al Qur’an. Mereka tidak melarang seorang muslim menghafal Al Qur’an. Tetapi mereka sangat takut, sangat benci dan sangat anti bila kaum muslimin rajin berinteraktif rajin mentadaburi dan rajin mengamalkan Al Qur’an. Karena mereka tahu bila hal itu dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka disitulah konci kemenangan Islam. Dan tak satupun yang bisa mengalahkan Islam.
Untuk memahami mengerti perintah Allah Swt dalam Al Qur’an.Maka kita harus rajin dan gemar membaca artinya setelah bertilawah.
Al Qur’an diturunkan dengan bahasa arab, sedangkan kita dilahirkan dengan bahasa ibu. Maka kita harus yakin dengan para ulama mufashir yang telah menuliskan seluruh kata arti dari Al Qur’an itu sendiri. Ketika kita bisa memahami arti dari perintah Al Qur’an, maka yang terjadi adalah tumbuhnya ruhul jihad semngat perjuangan untuk membela Islam.
Mari berhentilah! merendahkan diri menjadi orang awam tetapi tidak sombong. Belajarlah dengan menuntut ilmu kebaikan. Sekian tahun kita mengaji dimanakah diri kita bila selalu awam.
Mari kita bersama-sama menyadari betapa pentingnya memahami sebuah arti.
Wallahu A’lam
