Gema Keadilan: Turunkan Harga BBM!


Pemerintah telah mengumumkan keputusan kenaikan harga BBM pada hari
sabtu, 3 September 2022. Harga pertalite naik menjadi Rp10.000,-/liter, solar
menjadi Rp6.800,-/liter dan pertamax menjadi Rp14.000,-/liter.


Keputusan pemerintah mendapat respon dari berbagai elemen masyarakat.
GEMA Keadilan menyikapi keputusan pemerintah tersebut dengan menggelar aksi
pada hari selasa, 6 September 2022 di istana negara bersama berbagai elemen
masyarakat dengan tuntutan “Turunkan Harga BBM!”.

Presiden GEMA Keadilan, Indra Kusumah, dalam orasinya berkata, “Keputusan
itu dzalim dan nir empati karena realitasnya saat ini harga minyak dunia turun dan
masyarakat yang sedang tertatih-tatih berjuang pulih secara ekonomi setelah
dihantam pandemi covid-19. Negara lain seperti Amerika dan Malaysia justru
menurunkan harga BBM. Sebelumnya rakyat juga mendapatkan janji Jokowi bahwa
tidak ada kenaikan BBM sampai akhir tahun. Faktanya kebalikannya.”, terang Indra.


Indra juga membantah klaim harga BBM bersubsidi di Indonesia termurah.
“Faktanya RON 95 dengan kualitas di atas Pertamax di Malaysia harga RM2.05 atau
Rp6.642/liter. Jauh lebih murah dari Pertalite RON 90 di Indonesia padahal kualitas
Pertalite di bawahnya.”


“Bahkan di dalam negeri terkuak fakta ada pihak swasta, VIVO, yang menjual
BBM lebih murah dari BBM bersubsidi yaitu seharga Rp8.900,-/liter. Harga tersebut
lebih murah padahal tanpa subsidi dan tentu saja perusahaan sudah dapat untung.
Lebih aneh lagi, pemerintah berupaya menutupi fakta tersebut dengan
memerintahkan harga swasta dinaikkan. Kenapa swasta diintervensi agar menaikkan
harga? padahal itu jadi solusi bagi rakyat dan menguntungkan pemerintah karena
mengurangi konsumsi BBM Subsidi?”, tanya Indra.


GEMA Keadilan menduga kenaikan BBM lebih disebabkan pemerintah butuh
uang untuk bayar utang. “Utang Indonesia naik jadi Rp 7.163,12 Triliun hingga akhir
Juli 2022. Utang ini harus dibayar. Sejak awal kita menolak utang ugal-ugalan karena
pada akhirnya rakyat yang jadi korban harus bayar utang negara dengan pajak-pajak
dinaikkan dan subsidi-subsidi (termasuk subsidi BBM) dikurangi bahkan dicabut. Ini
yang terjadi saat ini.”, pungkas Indra.


Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
CP: Dr Indra Kusumah (Presiden GEMA Keadilan) HP 0817225952

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *